Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas

 "SMA adalah masa-masa yang sulit/bahkan tidak bisa dilupakan"

Mungkin sulit mengartikan kata-kata diatas jika kalian belum mengalaminya, sama juga aku hehe...baru aja masuk SMA udah disodorin segudang tugas-tugas yang seakan membunuhku secara perlahan.

Treeet....treeett...treeet.. bel sekolah berbunyi menandakan dimulainya kegiatan belajar hari ini. Seperti biasa aku duduk bersama temanku di sebelah pojok kanan belakang dekat jendela. Temanku, sebut saja 'Toni' mulai mengeluarkan buku yang akan dipelajari pagi hari ini. Bukan buku pelajaran atau buku cetak, melainkan sebuah binder dan ballpoint hitam, ia tak seperti biasanya, raut wajahnya tak menunjukan sedikitpun semangat untuk belajar.

"Selamat pagi anak-anak" sapa guru yang mengisi pelajaran pertama.
"Selamat pagi paaakk" sahut anak-anak sekelas dengan penuh semangat.
Aku masih bingung apa yang terjadi dengan salah satu teman dekatku ini, dia hanya duduk termangu dan mulai mencorat-coret binder menggunakan ballpoint hitam itu.
"Lu kenapa ton, aneh banget nggak kayak biasanya" tanyaku,
"ah..nggak papa, cuma males belajar aja hari ini" jawabnya malas malasan. Aku mulai menebak-nebak, apakah yang sebernarnya terjadi pada temanku ini, "apa karena itu dia jadi seperti ini?" tanyaku dalam hati.

Treett..trett...treettt bel istirahat pertama, beberapa anak lari ke kantin sekolah dengan sekuat tenaga, mereka seperti buaya lapar yang sudah 2 hari tidak mencium bau daging.
"Ton ayo ke kantin, makan yok" ajakku menarik tangan toni,
"gak ah, males...males makan" jawabnya,
"yaudah, snack aja yok" tanyaku lagi,
"lu aja yang kesana, gue titip sama lu" jawabnya sembari menundukan kepalanya.
Aku berpikir lagi, hal apa yang membuat toni menjadi seperti ini sekarang dan membuat diriku semakin penasaran.

"Nih pesanan lu" aku melemparkan snack pesanannya,
"thanks ya...." hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.
"Ton lu kenapa sih, muka lo lecek gitu, kaya baju belum disetrika" candaku memecah suasana,
"hmmm..lu tuh kayak cucian bau" jawabnya dengan nada biasa.

Sambil menghabiskan snack yang kubeli aku mengambil bindernya dan membuka beberapa halaman. Dihalaman pertama bertuliskan "Nama : Tomi S Nomer : 2 Kelas : X12", beberapa halaman berikutnya aku menemukan sebuah tulisan yang membuat semakin besar rasa penasaranku ini. Disana ia menuliskan "Aku muak dengan semua ini, apakah semua seperti ini? mereka yang merasa diatas menindas yang dibawah" aku terkaget seketika setelah membaca tulisan ini. Apa yang dimaksud toni dengan 'Sekolah' dan 'Mereka' ??? apa yang dimaksud toni itu mereka, yang merasa diatas dan menguasai yang selalu menekan yang dibawah? Banyak hal yang terjadi di sekolah ini, suka, duka, sedih, senang semua dilewati bersama-sama. Tapi, hanya mereka yang mempunyai hati kuat dan mental baja yang bisa melewatinya, sedangkan mereka yang 'lemah' hanya bisa ditindas seperti kecoa yang tak berguna.

Akhirnya aku tahu apa yang terjadi pada temanku ini, ia adalah salahsatu korban dari kekuasaan dan keganasan kaum kaum atas. Treeet....treeett...treeett...bel pulang sekolah berbunyi, semua anak bergegas merapikan barang-barang untuk segera pulang. Tak halnya aku dan toni kami sempat ngobrol sebelum pulang sekolah,
"eh vin, apa yang lu rasain setelah masuk ke sma ini?" tanya tomi bisik-bisik,
"ya gue sih biasa-biasa aja..., gue anggep sekolah ini kayak rumah gue, ada bapak, ada mama, ada adek, ada pembantu, ada juga hewan peliharaan, tinggal lu aja yang bisa nempatin peranan masing-masing di keluarga itu" jawabku panjang lebar,
"oh jadi gitu ya, oke deh gue mau kayak yang lu bilang" jawabnya dengan senyum bahagia.

 Bukan sekedar kata dari mulut ke mulut, "SMA adalah masa yang sulit untuk dilupakan" hanya untuk mereka yang menganggap sekolah seperti rumahnya sendiri dan bisa menempatkan peranan dalam rumah itu.

Sekian cerita dari gue tentang masa-masa "indah" itu, haha....gue gak bermaksud apa-apa cuma pengin nuangin isi hati disini aja ^_^ tunggu cerita-cerita selanjutnya yaa, tetep setia sama gue, Wahaha....