Senin, 03 Desember 2012

#3 Bidadariku


2 hari tak terdengar kabar dari Angel. Nampaknya ia sedang sibuk mengurusi ‘hewan’ peliharaanya itu. Ia masih saja betah hidup di kubangan lumpur yang perlahan-lahan menelan tubuhnya sekaligus perasaanya. Aku masih tidak habis fikir gadis secantik Angel masih saja mengharapkan balasan Cinta dari seorang ‘pengemis tua’. Dalam benakku, aku masih mengharapkanya. Angel yang kukenal dulu, yang selalu tersenyum manis, yang selalu tertawa ketika aku maju ke depan kelas, yang seakan-akan menjadi nyawa keduaku.

Pelajaran dimulai hari ini. Jujur saja, aku tak sanggup menahan rasa kantuk ini lebih lama lagi. Beberapa hari lalu aku memang kurang tidur bahkan malam pun tidur hampir dini hari. Bayang-bayang Angel masih saja berputar-putar di otakku. Ia masih saja betah menggerogoti seisi kepalaku.  Aku tak mengerti apa yang sebenarnya kufikirkan. Setiap hari aku masih bisa bertemu denganya, masih bisa melihat sedikit senyum manisnya. Tapi, hati ini terasa seperti hancur bekeping-keping saat mengingat kau dan seorang itu.

“Hai Angel, apa kabar?” tanyaku,

“Ya..baik kok” jawabnya dengan senyum sinis, seakan ada sesuatu yang ia sembunyikan.

“Kamu kenapa njel..? Sakit..?”

“Nggak kok..biasa aja” jawabnya dan pergi dari hadapanku

Aku tersentak seketika mendengar Angel menjawab pertanyaanku. Dia seperti orang yang baru kenal denganku. Padahal sebelumnya ia adalah salah satu yang pernah dekat bahkan ‘hampir’ denganku. Tapi, lagi-lagi karena ‘pengemis tua’ itu yang telah menggagalkan semua.

Kau hanya menganggap semua yang ku lakukan bualan belaka? Sadarlah,kau telah dibutakan oleh permainannya. Seketika kalimat itu melintas dibenakku. Menemaniku dalam perjalanan pulang menembus tetesan air hujan yang terlalu dingin bagiku saat ini.

Kau tahu betapa aku mencintaimu? Cintaku padamu lebih besar dari cintamu padanya. Cinta?? Apa itu Cinta?? Aku tak mengenalnya. Yang aku tahu hanya rasa yang kupendam selama ini. Rasa sayang? Apakah ini yang dinamakan cinta? Sesuatu yang membuatku semakin lemah, yang membuatku kenal dengan perjuangan dan mengenalkanku pada seseorang yang lebih cantik dari setangkai bunga mawar.

Memang tak mudah mendekati gadis seperti Angel. Perasaanya yang selalu berubah-ubah dan sulit untuk ditebak. Ditambah lagi, dia masih memimpikan pengemis tua itu menjadi kekasihnya. Aku cukup prihatin mendengar berita itu. Kabarnya Angel sudah lama mengorbankan perasaanya hanya untuk ‘orang tua’ itu. Padahal dia gadis yang cantik, semua ingin memilikinya, semua pun sadar bahwa pengorbananya adalah sia-sia.

Pikir, dunia ini Luas..Apakah kau hanya mau berada di tempat yang kumuh ini untuk selamanya?? Aku tak tega melihat Angel. Rasanya aku ingin membawamu terbang ke langit ke 7 dan tinggal disana selamanya agar kau tau arti sebuah pengorbanan…


Bersambung…..

Thanks to : @om_vengeance ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Awal dari Segalanya
Theme by Yusuf Fikri